Selasa, 03 September 2019

PROSESI PEDANG PORA, IMPIAN SEMUA PEREMPUAN

Jika berbicara soal ragam pesta pernikahan rasanya nggak akan ada habisnya. Mulai dari adanya pesta di rumah, gedung, pesta kebun, sampai pada pesta dari adat-adat tertentu. Salah satu pesta yang sering menarik perhatian adalah adanya prosesi Pedang Pora.

Pedang Pora merupakan prosesi pernikahan untuk menghormati perwira militer yang akan melepas masa lajangnya

Pedang Pora sendiri berasal dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang yang maksudnya adalah tradisi pernikahan bagi perwira militer. Prosesi itu dilaksanakan dalam rangka melepas masa lajang perwira yang diiringi dengan rangkaian pedang berbentuk gapura. Dengan kata lain itu merupakan sebuah penghormatan bagi perwira yang akan memulai hidup baru dalam bahtera rumah tangga.

Selain sebagai tradisi wajib yang sudah dilakukan turun-menurun, ada pula makna dan tujuan yang dalam di balik prosesinya

Pada dasarnya Pedang Pora adalah sebuah tradisi wajib yang sudah dilakukan turun-menurun dalam dunia militer. Di balik upacara wajib itu sendiri ternyata terselip sebuah tujuan, yakni untuk memperkenalkan dunia angkatan bersenjata kepada mempelai wanita.
Selain itu, simbol Pedang Pora sendiri pun melambangkan solidaritas, persaudaraan, permohonan perlindungan pada Tuhan untuk angkatan bersenjata. Sedangkan Pedang Pora yang membentuk gapura ketika dilewati oleh kedua mempelai mengartikan kalau telah dimasukinya pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang baru.

Biasanya angkatan bersenjata yang terlibat dalam prosesi tersebut pun adalah rekan perwira dari mempelai pria

Angkatan bersenjata yang menjadi pengiring dan merangkai pedang-pedang tersebut biasanya adalah rekan-rekan atau adik tingkat dari mempelai pria yang notabenenya adalah seorang perwira. Sebagai info nih, prosesi Pedang Pora ini hanya berlaku untuk para perwira cowok, lho. Prosesi ini nggak dilakukan dalam pernikahan perwira cewek, kecuali pada akhirnya dia menikah dengan cowok yang juga seorang perwira.

Prosesi Pedang Pora ini berlaku untuk para angkatan bersenjata yang masih aktif bertugas

Prosesi Pedang Pora ini sendiri berlaku untuk para angkatan bersenjata yang masih aktif dalam menjalankan tugasnya pada negara. Baik dari Kepolisian, Tentara Republik Indonesia (TNI), Angkatan Bersenjata Republik Indonsia (ABRI), Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), atau Angkatan Udara (AU).
Tidak hanya sebatas pada mereka, tetapi seluruh perwira pria baik Sepawamil, IDP, Semapa PK, maupun Secapa reguler juga akan mendapatkan prosesi tersebut. Namun, ada syarat yang berlaku, yakni upacara itu dilakukan hanya sekali seumur hidup. Artinya, jika sewaktu-waktu mereka hendak menikah lagi, maka prosesi Pedang Pora nggak akan lagi dilaksanakan.

Mempelai pria dan para perwira pengiring Pedang Pora yang berseragam lengkap selalu membuat prosesi menjadi begitu khidmat


Prosesi Pedang Pora pun akan dimulai ketika kedua mempelai sudah siap berjalan memasuki gerbang yang terdiri dari 12 orang pasukan Pedang Pora. Mereka berdiri berhadap-hadapan dengan satu orang sebagai komandan regu. Pasukan Pedang Pora termasuk juga mempelai pria tentulah menggunakan seragam militernya. Lengkap dengan segala atribut, serta nggak lupa juga pedang pora atau pedang panjang yang masih berada di dalam sarung dan tergantung pada pinggangnya masing-masing.


Sumber : https://www.hipwee.com/wedding/prosesi-pedang-pora-impian-dari-setiap-cewek-yang-sedang-menunggu-jodohnya/

 


 



0 komentar:

Posting Komentar